Reginald Golledge adalah salah satu tokoh utama dalam studi kognisi spasial, yaitu bagaimana manusia memahami, menginterpretasikan, dan menggunakan informasi ruang dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kontribusi utamanya dalam bidang ini adalah teori pembelajaran spasial, yang meneliti bagaimana individu memperoleh dan memanfaatkan pengetahuan tentang ruang di sekitar mereka.
Konsep Dasar Teori Pembelajaran Spasial
Teori pembelajaran spasial menurut Golledge berfokus pada cara manusia memahami dan mengingat lingkungan fisik, baik melalui pengalaman langsung maupun representasi simbolis (peta, model mental, atau petunjuk verbal). Ia menyatakan bahwa pemahaman ruang tidak hanya berbasis sensorik (penglihatan, pendengaran, dan sentuhan), tetapi juga bergantung pada proses kognitif yang kompleks.
Golledge (1981) menjelaskan bahwa pembelajaran spasial terjadi dalam beberapa tahap:
- Eksplorasi dan Akumulasi Informasi Individu mengumpulkan informasi spasial melalui pengalaman langsung (navigasi) atau sumber sekunder seperti peta atau deskripsi.
- Pembentukan Representasi Mental (Cognitive Mapping) Individu membentuk peta kognitif atau representasi mental yang memungkinkan mereka menavigasi lingkungan secara efektif.
- Asosiasi dengan Referensi Spasial Individu mengembangkan pemahaman hubungan antara lokasi-lokasi tertentu dalam ruang.
- Pengambilan Keputusan Spasial Individu menggunakan peta kognitifnya untuk memilih jalur, menghindari rintangan, dan menemukan rute optimal.
“Pembelajaran spasial sangat dipengaruhi oleh pengalaman langsung dan peta kognitif yang dikembangkan individu.” (Golledge, 1981)
Implikasi Teori dalam Navigasi dan Pendidikan
Golledge tidak hanya meneliti teori ini secara umum, tetapi juga mengujinya pada individu tunanetra, yang memiliki keterbatasan dalam menerima informasi visual.
Ia berkolaborasi dengan Jack Loomis dan Roberta Klatzky dalam mengembangkan sistem navigasi berbasis GPS untuk tunanetra, yang membuktikan bahwa pembelajaran spasial tidak sepenuhnya bergantung pada penglihatan, tetapi juga dapat terjadi melalui pengalaman auditori dan haptic (sentuhan).
Dalam konteks pendidikan geografi, teori ini relevan dalam:
- Pembelajaran berbasis peta dan GIS → Membantu siswa membangun pemahaman spasial yang lebih kuat.
- Model pembelajaran berbasis pengalaman → Mendorong eksplorasi langsung untuk memperkuat peta kognitif siswa.
- Penggunaan teknologi → Seperti simulasi VR atau AR untuk mengembangkan keterampilan navigasi spasial.
Daftar Pustaka:
Golledge, R.G. (1981) ‘The geographical relevance of learning theories’, in Kevin R Cox and Reginald G. Golledge. (eds.)
Behavioral Problems in Geography Revisited. London: Routledge.

Transformasi pendidikan dimulai dari kita. Sahabatnya siswa dalam belajar.