Resume Buku: “Pendidikan” Jilid I oleh Ki Hajar Dewantara

Pendahuluan

Buku “Pendidikan” Jilid I merupakan kumpulan tulisan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan kebudayaan, serta peran penting guru dalam pembentukan karakter bangsa. Dalam buku ini, Ki Hajar Dewantara menguraikan pandangannya tentang pendidikan yang tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga menekankan pentingnya moralitas dan nilai-nilai luhur.

Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai sarana untuk membentuk manusia yang merdeka, baik secara lahiriah maupun batiniah. Konsep pendidikan yang diusungnya berpusat pada prinsip-prinsip humanisme, di mana setiap individu dihargai dan didorong untuk berkembang sesuai dengan potensi masing-masing. Pendidikan, menurutnya, bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi lebih kepada pembentukan karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan.

1. Tri Pusat Pendidikan

Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep “Tri Pusat Pendidikan,” yang mencakup pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurutnya, ketiga elemen ini harus bersinergi dalam membentuk pribadi yang utuh. Lingkungan keluarga adalah tempat pertama di mana anak belajar tentang kasih sayang dan moralitas. Sekolah berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sedangkan masyarakat menjadi medan tempat mengaplikasikan ilmu dan nilai yang dipelajari.

2. Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani

Prinsip ini menjadi landasan dalam sistem pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang berarti:

  • Ing Ngarso Sung Tulodo: Di depan memberi teladan.
  • Ing Madyo Mangun Karso: Di tengah memberi semangat.
  • Tut Wuri Handayani: Di belakang memberi dorongan.

Prinsip ini menekankan peran pendidik sebagai sosok teladan, motivator, dan pemberi dukungan, sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensi mereka.

3. Pendidikan sebagai Pembentukan Budi Pekerti

Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan budi pekerti sebagai bagian integral dari sistem pendidikan. Budi pekerti adalah perpaduan antara akal, perasaan, dan kehendak yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Pendidikan, menurutnya, harus mampu membentuk individu yang memiliki kesadaran sosial dan moral yang tinggi.

Kritik terhadap Sistem Pendidikan Kolonial

Dalam buku ini, Ki Hajar Dewantara juga mengkritik sistem pendidikan kolonial yang dianggapnya hanya menekankan pada kepentingan penjajah dan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia. Pendidikan kolonial hanya berorientasi pada penciptaan tenaga kerja yang patuh, bukan manusia merdeka yang mampu berpikir kritis dan mandiri. Oleh karena itu, Ki Hajar Dewantara menekankan perlunya sistem pendidikan nasional yang sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia dan kebutuhan masyarakat.

Visi Pendidikan yang Berkelanjutan

Ki Hajar Dewantara memiliki visi bahwa pendidikan harus menjadi proses seumur hidup. Belajar tidak terbatas pada usia sekolah, tetapi terus berlanjut sepanjang hayat. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap individu dapat terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, tanpa melupakan akar budaya dan nilai-nilai lokal.

Kesimpulan

Buku “Pendidikan” Jilid I oleh Ki Hajar Dewantara memberikan pandangan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan yang holistik, yang mencakup aspek intelektual, moral, dan sosial. Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan masih relevan hingga saat ini, terutama dalam upaya membentuk sistem pendidikan yang memanusiakan manusia dan berakar pada nilai-nilai kebudayaan nasional.

Buku ini juga menjadi referensi penting bagi para pendidik, pengambil kebijakan, dan masyarakat luas yang ingin memahami lebih jauh filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara serta kontribusinya terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *