Pendahuluan
Dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan kemungkinan penunjukan Prof. Dr. Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, banyak yang berharap akan terjadi perubahan signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia. Prof. Mu’ti, yang merupakan Sekretaris Umum Muhammadiyah, memiliki latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman dalam dunia pendidikan. Artikel ini akan membahas proyeksi kebijakan dan langkah-langkah yang mungkin diambil oleh beliau serta membandingkannya dengan kebijakan Menteri Pendidikan sebelumnya, Nadiem Makarim.
Profil Prof. Dr. Abdul Mu’ti
Prof. Dr. Abdul Mu’ti dikenal sebagai sosok yang memiliki visi progresif terhadap pendidikan. Beliau memiliki latar belakang yang luas dalam dunia pendidikan formal dan non-formal, serta keterlibatan dalam organisasi kemasyarakatan yang fokus pada pendidikan dan pengembangan karakter. Dengan pengalaman tersebut, diharapkan beliau dapat membawa inovasi dan keberlanjutan dalam sistem pendidikan Indonesia.
Proyeksi Kebijakan Prof. Dr. Abdul Mu’ti
- Pendidikan Berbasis Karakter: Salah satu fokus utama Prof. Mu’ti kemungkinan besar adalah pengembangan karakter siswa. Beliau berupaya memperkuat pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai agama dan moral, sejalan dengan visi Muhammadiyah yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia.
- Peningkatan Kualitas Guru: Prof. Mu’ti diperkirakan akan memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan kompetensi guru. Dengan pengembangan program pelatihan yang lebih terstruktur, guru dapat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman.
- Penguatan Pendidikan Islam: Sebagai tokoh Muhammadiyah, Prof. Mu’ti mungkin akan mengusulkan integrasi pendidikan Islam dalam kurikulum pendidikan umum, memberikan penekanan pada pentingnya pendidikan agama dalam membentuk identitas siswa.
- Inovasi dalam Pembelajaran: Prof. Mu’ti dapat mendorong penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, dengan penekanan pada pendidikan berbasis proyek dan kolaborasi. Ini akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa.
Perbandingan dengan Kebijakan Nadiem Makarim
Nadiem Makarim, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dikenal dengan kebijakan-kebijakan inovatif yang berorientasi pada pembaruan sistem pendidikan. Beberapa kebijakan kunci Nadiem adalah:
- Merdeka Belajar: Konsep Merdeka Belajar memberikan fleksibilitas bagi sekolah dalam menentukan kurikulum dan metode pembelajaran. Ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
- Program Sekolah Penggerak: Nadiem memfokuskan upaya pada pengembangan sekolah yang menjadi model bagi sekolah lain. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
- Peningkatan Akses dan Kualitas Teknologi: Beliau juga menekankan penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dengan memperkenalkan berbagai platform digital untuk mendukung proses belajar mengajar.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Prof. Dr. Abdul Mu’ti diharapkan dapat melanjutkan beberapa kebijakan positif dari Nadiem Makarim, sambil memperkuat fokus pada pendidikan karakter dan pengembangan guru. Tantangan yang akan dihadapi meliputi mengatasi kesenjangan pendidikan antara daerah, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, serta menjawab tuntutan pendidikan yang semakin kompleks di era digital.
Kesimpulan
Sebagai calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan kombinasi pengalaman, visi progresif, dan nilai-nilai yang diusung oleh Muhammadiyah, beliau memiliki potensi untuk mengembangkan pendidikan yang lebih baik dan lebih berkarakter. Perbandingan dengan kebijakan Nadiem Makarim menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan fokus, keberlanjutan dalam inovasi pendidikan tetap menjadi kunci untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Transformasi pendidikan dimulai dari kita. Sahabatnya siswa dalam belajar.