Langkah Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek

Kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami beberapa kali perubahan seiring berjalannya waktu. Hal ini terjadi karena Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selaku regulator dan penyusun kurikulum berusaha memberikan kurikulum terbaik yang bisa mengembangkan potensi siswa dengan optimal. Mulai tahun 2022 hingga 2024, Kemdikbudristek memberikan tiga opsi kurikulum yang dapat diterapkan satuan pendidikan dalam pembelajaran, yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe.

Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan dari kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Adapun kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)

Guru ataupun siswa yang akan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek tentunya memerlukan panduan dalam melaksanakannya. Berikut ini langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek

1.Menentukan Pertanyaan Mendasar

Hal penting yang dapat dijadikan panduan dalam pembelajaran berbasis proyek menurut Krajcik & Shin (2014: 275) adalah diawali dengan pertanyaan mendasar.

Dari pertanyaan tersebut, siswa diminta melakukan pemecahan masalah menggunakan kaidah ilmiah. Dari kaidah ilmiah, siswa diharapkan membuat satu set produk sebagai jawaban dari pertanyaan mendasar. Jadi pertanyaan mendasar yang disusun oleh siswa ialah pertanyaan yang mampu memicu dan memacu siswa dalam menghasilkan sebuah produk.

Sebagai contoh pertanyaan mendasar yang disampaikan oleh siswa dapat berupa seperti ini (contoh dari Mata Pelajaran Geografi), “Bagaimana kepadatan penduduk di Kabupaten Klaten?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentunya sebuah produk yang dihasilkan berupa Peta Tematik Kepadatan Penduduk Kabupaten Klaten.

2. Mendesain Perencanaan Proyek

Dari langkah kedua ini siswa akan memperoleh pengalamana dalam mengorganisasikan kelompok kerja
menjalin kerjasama dengan sesama siswa, melatih berkomunikasi, serta menentukan dan menemukan rancangan proyek yang mereka putuskan secara mandiri.

Dalam mendesain perencanaan proyek, siswa telah diarahkan oleh pertanyaan mendasar yang ada pada Langkah 1. Dari pertanyaan tersebut siswa harus memikirkan alat, bahan, sumber referensi, dan data geografis yang dapat digunakan untuk membuat proyek tersebut. Untuk membuat peta secara manual tentunya diperlukan kertas, pensil, dan lain sebagainya. Sedangkan jika proyek dibuat dengan digital maka perlu, perangkat lunak pemetaan seperti QGIS. Sumber referensi dapat diperoleh dari bacaan diinternet (yang perlu divalidasi dan diverifikasi oleh guru sebagai fasilitator). Data geografis untuk menegtahui kepadatan penduduk, tentunya berupa data luas per kecamatan di kabupaten yang dimaksud, kemudian jumlah penduduk per kecamatan. data geografis sebaiknya merujuk pada data yang terpercaya.

3. Menyusun Jadwal Proyek

Penyelesaian suatu pekerjaan pasti berhubungan dengan yang namanya deadline. Dari sini siswa dapat berlatih untuk disiplin dalam menyelesaikan proyeknya sesuai jadwal yang telah disepakati. Selain itu dalam menyusun jadwal, siswa juga belajar untuk mengembangkan kemampuan melakukan manajemen waktu, melakukan penyelidikan otentik, mengidentifikasi masalah nyata, mencari sumber informasi.

4. Melaksanakan dan Memonitor Proyek

Memiliki pengalaman untuk melakukan penyelidikan (mencoba, menghitung, dan lain sebagainya). Ini juga menumbuhkan kemampuan menganalisis (menemukan sendiri hubungan antara kondisi nyata dengan permasalahan yang dihadapi). Sangat diperlukan peran guru sebagai fasilitator dan mentor dalam Langkah 4 ini.

5. Menguji atau Mempresentasikan Hasil Proyek

Kegiatan belajar yang dapat dilakukan pada langkah ini antara lain; menyusun bahan presentasi, menyampaikan hasil project (presentasi menggunakan media/TIK), menjawab pertanyaan saat diskusi, mengembangkan kemampuan menampilkan hasil karya (menggunakan media/TIK), mengemas produk, mendokumentasikan tahapan projek (memanfaatkan TIK), menampilkan produk (menggunakan media/TIK).

6. Mengevaluasi Kegiatan dan Hasil dari Proyek

Langkah akhir pada pembelajaran proyek ini berguna untuk meatih siswa mengembangkan kemampuan menganalisis hasil project,
melatih siswa dalam hal pengambilan keputusan, membiasakan siswa dalam melakukan refleksi.

Gambar 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Sumber: https://118.98.227.127/index.php/jurnalteknodik/article/download/227/211)

Sumber:

Ai Sri Nurhayati & Dwi Harianti. https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_5.pdf

Dwi Angga Oktavianto. 2017. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Google Earth Terhadap Keterampilan Berpikir Spasial. Jurnal Teknodik Volume 21. Nomor 1 Tahun 2017.

https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/2022/01/21

Krajcik, J.S., & Shin, N. 2014. Project-Based Learning. Dalam S. Keith (Ed). The Cambridge Handbook of The
Learning Science (hlm.275-297). New York: Cambridge University Press.

2 thoughts on “Langkah Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *