Taxonomy merupakan kata kerja pada setiap tujuan pembelajaran. Ini digunakan untuk mengklasifikasikan pernyataan yang diharapkan atau apa yang akan siswa pelajari sebagai hasil dari instruksi (Krathwol, 2002). Apakah tujuan pembelajaran yang tersurat di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bapak/Ibu ada kata kerjanya?
Benyamin S. Bloom pada tahun 1949 memprakrasai untuk menyamakan persepsi tentang “kata kerja” yang digunakan dalam tujuan pembelajaran. Tentu ini berimplikasi terhadap alat ukur (tes) yang akan dipakai diakhir pembelajaran juga harus menggunakan “kata kerja” tersebut.
Draf final taxonomy diterbitkan pada tahun 1956, selama tujuh tahun berbagai ahli asesmen Amerika Serikat yang dipimpin Bloom menghasilkan apa yang kita kenal sebagai Taxonomy of Educational Objectives. Banyak dari kita menyebutnya Taxonomy Bloom.
Bloom yakin bahwa taxonomy juga dapat berfungsi sebagai;
- Bahasa umum tentang tujuan pembelajaran untuk memfasilitasi komunikasi antar orang, materi pelajaran, dan tingkat kelas.
- Dasar bagi tujuan pendidikan yang lebih luas, contoh dalam kurikulum nasional.
- Sarana untuk menentukan kesesuaian antara tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
- Untuk membedakan kurikulum antar sekolah, antar daerah, atau antar negara.
Taxonomy Asli (1956)
Para ahli yang terlibat dalam penyusunan Taxonomy Bloom sangat hati-hati mendefinisikan masing-masing domain kognitif yang dibagi ke dalam enam (6) kategori. Keenam tersebut adalah Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis, dan Evaluasi. Kategori-kategori tersebut masih dibagi lagi menjadi sub-sub kategori, kecuali pada kategori Aplikasi.
Tabel 1. Struktur Taxonomy Bloom Asli
Itu tadi mengenai Taxonomi Bloom Asli, untuk menjawab apakah Taxonomi Bloom masih relevan, tunggu tulisan berikutnya ya kawan-kawan pendidiks.
Daftar Pustaka:
David R. Krathwohl (2002): A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview, Theory Into
Practice, 41:4, 212-218
Transformasi pendidikan dimulai dari kita. Sahabatnya siswa dalam belajar.