
Sumber: Jurusan Geologi Pertambangan SMKN 1 Binuang
Belajar geosains terkadang membosankan, apalagi kalau materinya hanya berupa tulisan-tulisan panjang lebar tanpa disertai dengan keterangan gambar, alat peraga, maket (tiruan mini) dari fenomena geosains yang diajarkan.
Kesemuanya itu termasuk media pembelajaran. Briggs (1977) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran. Sedangkan Schramm (1977) mengartikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan (atau informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Pakar psikologi pendidikan bernama Gagne (1990) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan sejenis komponen dalam lingkungan siswa, yang dapat merangsang mereka untuk belajar.
Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari proses pembelajaran yang berupa sarana fisik, atau teknologi yang terintegrasi dengan lingkungan belajar siswa, sehingga dapat digunakan untuk penyampaian informasi dari pendidik (guru) kepada siswa, sekaligus perangsang siswa untuk berpikir dan memahami materi yang diajarkan.

Sumber: Jurusan Geologi Pertambangan SMKN 1 Binuang
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Smaldino dkk (2015) menjelaskan klasifikasi utama dari media pembelajaran, yaitu:
Media teks: buku cetak, modul pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), e-book, webpages.
Media audio: compact disk, presenter live, podcast
Media visual: poster, wallchart, photo, gambar yang interactive whiteboard,
Media video: program video pembelajaran, DVD (Digital Versatile Disc), streaming video,
Media Manipulatif: mockup, trainning kit, berbagai bangun matematik, simulator.

Sumber: Dokumen Penulis
Dari berbagai jenis media pembelajaran tersebut tidak semuanya dapat digunakan dalam satu materi yang ada pada geosains. Untuk memanfaatkan sebuah media pembelajaran, kita perlu mengenali karakteristik materi yang diajarkan.
Sebagai contoh, dalam materi teori pembentukan bumi media pembelajaran yang paling cocok adalah dengan video yang menampilkan proses pembentukkan bumi. Kalau hanya kita tampilkan dalam bentuk tulisan, pasti anak akan bosan, dan akan sulit memahami materi tersebut.
Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran selain bermanfaat untuk mengembangkan daya pikir dan daya nalar siswa agar dapat memahami materi secara utuh juga memberikan manfaat kepada guru. Manfaat kepada guru yakni; membuat pembelajaran lebih menarik, membantu guru menerangkan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata atau tulisan saja, dan dapat menambah Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi guru Pegwai Negeri Sipil (PNS).
Untuk menambah PAK, media pembelajaran masuk dalam unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berupa Karya Inovatif. Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat.
Guru PNS dapat membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum untuk menambah angka kredit (Permenpan No: PER/16/M.PAN-RB/11/2009). Tentunya alat tersebut kemudian harus dibuatkan laporan dalam DUPAK (Dokumen Usulan Penilaian Angka Kredit) yang diserahkan kepada Tim Penilai Angka Kredit. Jika media pembelajaran yang kita buat dalam kategori kompleks maka angka kreditnya 4, sedangkan apabila media pembelajaran tersebut sederhana angka kreditnya 2.
Jadi dari sebuah media pembelajaran kita dapat memperoleh keuntungan yang sangat banyak. Apalagi kalau media tersebut dapat diproduksi secara masal, tentu akan menambah penghasilan bagi kita.
Ayo membuat media pembelajaran!
Bahan Bacaan:
Gagne. 1990. The Conditions of Learning. 3rd Ed. New York: Holt, Rinehart and Wilson.
Peraturan Menteri PAN RB Nomor 16 Tahun 2009.
Materi Bimtek Penilaian Angka Kredit Guru Pengawas dan Kepala Sekolah SMK Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan,11 – 13 Juli 2019 di Hotel Rodhita Banjarmasin
Briggs. 1977. Instructional Design Educational Technology Publication. New Jersey
Schramm. 1977. Big Media Little Media. London: Sage
Smaldino, Lowther, & Russel. 2015. Instructional Technology and Media for Learning. Pearson

Transformasi pendidikan dimulai dari kita. Sahabatnya siswa dalam belajar.